Implementasi Skrining Tes HIV pada Calon Pengantin: Scooping Review

Faizah Afifah Afredo, Machfudloh, Anggie Diniayuningrum

Abstract

Pendahuluan :  Pasangan yang telah menikah bisa berisiko tertular HIV tanpa diketahui. Dengan banyaknya kasus HIV maka, perlu dilakukan pemeriksaan sebelum pernikahan untuk memastikan kondisi kesehatan dalam keadaan sehat. HIV tidak hanya berdampak terhadap kesehatan namun memberikan dampak pula pada ekonomi, sosial, psikologis penderita HIV. Melakukan skrining tes HIV pada calon pengantin adalah salah satu upaya yang efektif untuk melindungi keluarga dari infeksi HIV. Yang bertanggung jawab dalam kasus ini adalah bukan hanya dari pemerintah saja melainkan calon pengantin dan keluarga pun ikut andil karena untuk mencegah penularan pada calon pasangan suami istri ataupun penularan dari orang tua ke calon anaknya nanti. Tujuan : Mengidentifikasi bukti terkait implementasi skrining HIV pada calon pengantin. Metode :   Menyendoki review . Pencarian scooping review ini dilakukan dengan mencari literatur yang relevan dengan menggunakan 1 database dan 1 mesin pencari yaitu PUBMED dan Google Scholar. Artikel dipilih menggunakan kriteria inklusi yaitu penelitian asli, dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir (2019 – 2023). Total hasil pencarian PUBMED sebanyak 83 artikel, dan Google Scholar sebanyak 961 artikel. Hasil akhir yang diperoleh sebanyak 10 artikel yang memenuhi kriteria berdasarkan hasil analisis. Hasil : Hasil peninjauan menemukan data mengenai perlunya tes HIV wajib atau tidak wajib bagi calon pengantin, baik secara nasional maupun internasional. Kesimpulan : Dari pengamatan sepuluh artikel tersebut terlihat bahwa skrining HIV masih jarang dilakukan karena belum penting di masyarakat dan belum diwajibkan oleh pemerintah.

References

Afriana, N. et al. (2023) Laporan Tahunan HIV AIDS 2022, Kementerian Kesehatan RI.
Arskey, H. and O. (2005) ‘Scoping study: towards methodological framework. International Journal of Social Research Methodology’, 8(1), pp. 19–32.
Dwi Anggraini, F. and Khusnul Rizki, L. (2020) ‘Sikap Remaja Usia Pranikah dan Kesiapan Puskesmas Dalam Implementasi Program Pemeriksaan Skrining HIV Pranikah’, MIKIA: Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak (Maternal and Neonatal Health Journal), pp. 24–31. Available at: https://doi.org/10.36696/mikia.v4i1.8.
Harahap, Y. W., Elfiqoh, M. A., & Kesuma, R. N. (2021). Hubungan pengetahuan dan sikap calon pengantin tentang HIV / AIDS dengan pelaksanan tes HIV. 6(2), 122–130
Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2019 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS. Lembaran Negara RI nomor 54. Sekretariat Negara.Jakarta
Iwandi. (2022). Peran penyuluuh agama dalam mencegah pernikahan dini. Skripsi. Fakultas Syari'ah dan Hukum. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Banda Aceh
Juwita, R. (2022). Analisis implementasi pelayanan voluntary counseling and testing (VCT) di Puskesmas Sidumolyo Rawat Inap Kota Pekanbaru. Jurnal Maternitas Kebidanan. 7(2)
Kemenkes (2017) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 Tentang Eliminasi Penularan Human Deficiency Virus, Sifilis Dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak’, Progress in Physical Geography, 14(7), p. 450.
Kemenkes RI (2019) Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV di Indonesia.
Sianturi, E.R. and Diah Wittiarika, I. (2022) ‘Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Calon Pengantin Mengenai Premarital Screening Hiv’, Jurnal Riset Kesehatan, 14(2).

Authors

Faizah Afifah Afredo
afifahfaizah4@gmail.com (Primary Contact)
Machfudloh
Anggie Diniayuningrum
Afredo, F. A., Machfudloh, & Anggie Diniayuningrum. (2025). Implementasi Skrining Tes HIV pada Calon Pengantin: Scooping Review. Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung, 4(1). Retrieved from https://jmhsa.id/index.php/jmhsa/article/view/61

Article Details